Hafidz pun pergi meninggalkan Rara sendiri.
Rara menangis setelah mendengar penjelasan dari Hafidz. Rara akhirnya menuju kelas Aya, Rara bercerita pada Aya, apa yang sedang di alaminya.
"Ay, gue putus ama Hafidz"
"Hah ?! kenapa ?!"
"Entahlah gue sendiri juga gak tahu. Hafidz tadi bilang ama gue, hubungan kita cukup sampai di sini dan dia gak memberikan alasan yang jelas" jelas Rara sambil menangis "Ya udah, nanti gue ngomong ama Hafidz. Loe yang sabar yaa.."
"Iya.."
"Hafidz gue pengen ngomong sama loe, loe mutusin Rara?!"
"Kalau iya kenapa?!" jawabnya enteng tanpa rasa bersalah
"Kalian tuh cocok banget, kenapa loe menyianyiakan Rara?!, Rara itukan cantik, pintar dan ......"
"CUKUP ! Ay !" bentak Hafidz
"MAU GUE PUTUS ATAU GAK, BUKAN URUSAN LO ! SUDAH JANGAN MENCAMPURI URUSAN GUE LAGI !!"
Aku hanya diam, lalu aku pergi meninggalkan Hafidz, dengan perasaan sedih dan kesal, karena baru pertama kali, Hafidz membentakku..
No comments :
Post a Comment