April 20, 2014

Artikel yang mengandung unsur Deduktif dan Induktif

JKN, Jumlah Pasien Naik 25 Persen (Deduktif)


Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah diberlakukan sejak awal Januari lalu. Pemberlakuan sistem tersebut menyebabkan naiknya jumlah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah. Sebab di Kota Tegal, baru RSUD Kardinah yang melaksanakan program nasional tersebut. 
“Pasien naik hingga 25 persen,” kata Direktur RSUD Kardinah, dr Abdal Hakim kemarin. Biasanya pasien yang melakukan layanan kesehatan hanya sekitar 500 pasien rawat jalan, kini jumlah pasien rawat jalan mencapai 750 orang per harinya.

Peningkatan tersebut disebabkan pasien yang sudah terdaftar dalam JKN hanya dilayani di RSUD Kardinah. “Peserta Jamkesta, Jamkesmas dan Askes yang sudah diintegrasikan hanya dilayani di sini, satu-satunya RS yang bekerjasama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial),” kata dia.
Kata Abdal, rumah sakit lain masih dalam proses wait and see. Sebab JKN terbilang program baru yang akan merubah sistem pelayanan rumah sakit.

Meningkatnya jumlah pasien, menurut Abdal, mengharuskan petugas layanan kesehatan untuk lebih siap agar pelayanan efisien dan efektif. “Beban meningkat. Jika sebelumnya dokter agak longgar, kali ini harus selektif,” kata dia.
Untuk sementara, rumah sakit masih bisa melakukan pelayanan meski jumlah pasien membludak. Menurutnya, dalam waktu dekat ia akan menambah beberapa fasilitas guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Sementara itu ratusan warga sudah mendaftar ke BPJS Kota Tegal. “Atas nama pribadi dan perusahaan. Di luar peserta Jamkesmas, Askes dan Jamkesta yang sudah terintegrasi,” kata Kepala Operasional BPJS Kota Tegal, Slamet Budi Hartono.

Berdasarkan target tahun 2019 tentang seluruh warga negara memiliki kartu BPJS Kesehatan, program ini akan dilakukan evaluasi. Kendala dan keluhan menurutnya masih wajar, sebab pelaksanaan program nasional ini masih baru.

Selanjutnya, evaluasi akan dilakukan untuk pembenahan program jaminan kesehatan tersebut. “Berbagai kendala dan keluhan akan dievaluasi dari pusat. Sebab ini kebijakan dari pusat,” kata dia.
Setiap harinya, di kantor BPJS sekitar 100 pendaftar antre untuk mendaftarkan diri atau perusahaannya. “Jumlahnya sekitar 900 pendaftar per 2 Januari lalu,” kata dia.
Dia mengatakan untuk mendapatkan kartu BPJS Kesehatan, warga tak perlu menunggu lama. “Jika persyaratan sudah lengkap, dan tidak ada gangguan teknis kartu bisa jadi tak sampai satu jam,” kata dia.

Bermotor Tanpa Helm itu Berbahaya, Tapi Kenapa Banyak Pemotor Nekat? (Induktif)


Kerap kali kita melihat pengendara motor yang bersliweran tak memakai helm. Atau juga yang dibonceng tak memakai pelindung kepala. Padahal sesuai UU Lalu Lintas, helm itu wajib dipakai. Bisa didenda Rp 250 ribu kalau berani melanggar.

"Nggak pakai helm itu bahaya lho mas," kata kontributor pasangmata.com, Kambali, Senin (21/4/2014).

Kambali mendapati seorang pemotor cuek bebek berkendara tak pakai helm. Mungkin jarak dekat menjadi alasan, atau juga karena tak ada petugas jadi bisa seenaknya? Tapi mestinya soal memakai helm ini menjadi kesadaran para pengendara.

Tak hanya sang pengendara saja, tapi yang dibonceng juga harus memakai helm. Jangan dianggap enteng peraturan, karena sebenarnya memakai helm itu untuk keselamatan pengendara dan yang diboncengnya.

Pagi ini juga TMC Polda Metro Jaya memberikan imbauan agar para pengendara memakai helm. "Demi keselamatan diri anda sendiri, gunakan helm saat mengendarai sepeda motor," tulis TMC di akun twitternya.

Kembali soal disiplin, mungkin juga banyak pengendara motor yang meremehkan soal urusan disiplin dan tertib lalu lintas.
sumber1
sumber2 

Pengertian dan Definisi Deduktif dan Induktif beserta contoh

Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.
ciri-ciri paragraf deduktif
1. kalimat utama berada di awal paragraf.
2. kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.

Contoh Paragraf Deduktif:
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

Paragraf Induktif

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama.

Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu :

1. generalisasi
adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.

2. Analogi
merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama.
Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.

3. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.

Contoh Paragraf Induktif :
Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut sebagai etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal di Jakarta yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana tersebut ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal karena penampilanya yang khas.

April 19, 2014

[Tulisan 1, Bhs. Indonesia 2] Lumi Deco Nail


Lumi Deco Nail, Nail Art Futuristik Buat Anda Yang Tak Bisa Lepas Dari Gadget



Mempercantik penampilan kuku dengan Nail Art sudah tak asing lagi, namun bagaimana dengan Nail Art yang bisa menyala saat menangkap sinyal telpon?
 Inilah inovasi dari perusahaan mainan asal Jepang bernama Takara Tomy Arts yang berhasil menciptakan Nail Art yang futuristik. Nail Art yang terbuat dari LED yang sangat tipis.

Nail Art ini dinamakan "Lumi Deco Nail". Lumi Deco Nail menggunakan teknologi yang dinamakan Near Field Communication yaitu daya berkekuatan kecil yang dapat mengirimkan sinyal dalam jarak pendek, sinyal ini nantinya dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui smartphone.
Nail Art ini terlihat cantik dengan bebatuan yang di pasang di tengah-tengahnya untuk menangkap sinyal dari smartphone, namun Nail Art cantik ini baru akan dipasarkan di Jepang dengan harga 1.200 yen atau 137 ribu rupiah per satu set dengan isi 16 sticker Nail Art.