November 03, 2013

Tulisan 9 (Bahasa Indonesia)


Software Bajakan Abaikan Keamanan Demi Harga Murah
Jakarta - Ranah internet Indonesia sempat dihebohkan dengan laporan lembaga riset dan konsultan IT Akamai. Bagaimana tidak? Indonesia ditempatkan sebagai pemuncak di daftar negara hosting malware, mengalahkan China. 

Terlepas dari metode, maupun akurasi dari laporan tersebut beberapa aspek terkait dengan keamanan dan pemahaman user tentang security, faktanya di Indonesia masih rendah. 

Kondisi tersebut dapat terlihat dari angka prevalensi malware Indonesia dibandingkan negara lain di kawasan Asia Tenggara. Indonesia selalu berada di posisi kedua di bawah Laos, sebuah negara dengan tingkat kemajuan teknologi di bawah Indonesia.

Angka prevalensi Indonesia berkisar di angka belasan, bahkan memasuki minggu ketiga Oktober sempat mencapai 21,31%. Sebuah angka prevalensi malware yang tinggi. Angka tersebut segera berangsur turun hingga 19.1% pada 29 Oktober. 

Analisis:
Sangat mengejutkan ternyata Indonesia menempati puncak daftar Negara hosting malware mengalahkan China. Berdasarkan survey oleh sebuah lembaga riset dan konsultan IT, ini memang tak bisa dipungkiri karena pemahaman user tentang security masih rendah di Indonesia, belum lagi banyaknya pembajakan namun sekarang berangsur menurun, memang agak susah untuk mencegah pembajakan dan kurangnya sosialisasi pengamanan untuk user dan dari itu harusnya sekarang banyak andil dari pemerintah dan warga Indonesia untuk lebih melek teknologi dan meningkatkan keamanan dalam bidang teknologi.

No comments :

Post a Comment